Tuesday, September 13, 2016

KEMERDEKAAN PENGLIHATAN


Hari Rabu, 31 Agustus 2016, dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-71, Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung menyelenggarakan acara Siang Klinik dengan tema Kemerdekaan Penglihatan, bertempat di ruang tunggu pasien lantai 2 Gedung B.
Acara Siang Klinik kali ini menampilkan narasumber dokter spesialis mata dengan sub spesialisasi Refraksi, Low Vision, dan Lensa Kontak, yaitu Dr. dr. Karmelita Satari, SpM(K). Dengan harapan masyarakat mendapatkan kemerdekaan penglihatan, Dr. Karmelita Satari menyampaikan bahwa pencanangan Vision 2020 di seluruh dunia bermaksud agar semua yang memungkinkan melihat harus diusahakan bisa melihat; yang dapat diobati harus diobati; yang dapat dioperasi harus dioperasi; dan yang dapat dikoreksi oleh kacamata, lensa kontak atau yang lain, harus dikoreksi sehingga mereka berhak melihat.
Kemampuan melihat dengan baik membantu ketrampilan berkomunikasi, perkembangan emosi, memahami konsep perkembanan motorik, kognisi, meningkatkan kualitas hidup dan kepercayaan diri seseorang.
Kelainan refraksi merupakan penyebab tajam penglihatan  kedua terendah di Indonesia setelah katarak, sehingga harus dicari dan dilakukan koreksi kacamata.
Bagaimana bila kita mengalami kelainan refraksi yang ditandai oleh penglihatan buram? Periksakanlah ke dokter mata terdekat.
Materi lengkap acara Siang Klinik Kemerdekaan Penglihatan dapat diunduh di sini

KENAIKAN HARGA ROKOK BISA MENCEGAH ANAK MEMBELI DENGAN MUDAH




Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan (PKEKK) Fakultas Kesehatan Masyarakat UI mengusulkan kenaikan harga dan cukai rokok.

Menkes Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek Sp.M(K) menyambut baik wacana kenaikan harga rokok ini. Menkes mengungkapkan, anak-anak mudah membeli rokok karena harganya yang murah dan terjangkau.

Kami dari Kemenkes khawatir kalau harga rokok masih rendah, nanti jumlah anak yang merokok akan makin tinggi karena mereka mampu beli. Mereka bisa membeli karena di Indonesia bisa membeli rokok secara ketengan (satuan) sehingga mereka bisa membeli dengan uang jajan, ujar Menkes setelah acara konferensi pers Global Health Security Agenda (GHSA) Action Package Coordination Meeting, di Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Menkes juga menjelaskan terdapat kenaikan pembiayaan JKN-BPJS untuk pembiayaan penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, dan penyakit cardiovascular di tahun 2015 dibanding tahun 2014. Pada tahun 2015 pembiayaan untuk penyakit cardiovascular mencapai 6,9 Triliun. Oleh karena itu Menkes mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Kami melihat dari kesehatannya, bahwa merokok ini menyebabkan banyak hal terkait kesehatan. Di Era JKN kita boleh lihat PTM seperti Hipertensi, jantung atau cardiovascular menempati peringkat teratas untuk pembiayaan kesehatan, ujar Menkes.

Saat ditanya oleh sejumlah media apakah kenaikan ini sudah tepat atau tidak, Menkes menjelaskan bahwa Kemenkes tidak punya kewenangan dan keahlian untuk menghitung atau menentukan harga rokok.

Kemenkes tidak punya kewenangan untuk menghitung atau menentukan harga. Hal ini tentunya menjadi kewenangan Kemenkeu, jadi biarkan mereka yang menghitungnya. Kami hanya melihat dari sisi kesehatannya, tambah Menkes.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. - See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/16082400001/kenaikan-harga-rokok-bisa-cegah-anak-membeli-dengan-mudah.html#sthash.vDnbqLvh.dpuf
sumber : http://www.depkes.go.id/article/view/16082400001/kenaikan-harga-rokok-bisa-cegah-anak-membeli-dengan-mudah.html

TRAINING OF TRAINER PERLINDUNGAN ANAK DAN PERMPUAN



Dalam keluarga idealnya merupakan kehidupan yang dipenuhi dengan kehangatan, kasih sayang, dan sikap saling menghormati. Tetapi kenyataan saat ini memperlihatkan bahwa berbagai macam bentuk kekerasan di lingkungan ini sering terjadi baik kekerasan fisik, seksual, maupun emosional. Hal ini sering terjadi dan anggota yang menjadi korban kebanyakannya adalah perempuan dan anak- anak. Tindakan kekerasan ini tidak hanya kejadian tunggal, akan tetapi kadang terulang, terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama, tidak jarang perempuan dan anak – anak yang menjadi korban tindak kekerasan ini mengalami gangguan yang serius dan harus menjalani pengobatan dan perawatan dirumah sakit. Meskipun demikian, tindak kekerasan jenis ini adalah kekerasan yang sulit diungkap, dengan alasan diantaranya banyak pihak yang menganggap hal ini lumrah terjadi, dianggap sebagai masalah internal keluarga yang harus ditutupi, juga sering korban dan pelaku menutupi kejadian dengan alasan yang berbeda.

Rumah Sakit sebagai institusi yang dijadikan rujukan atau tempat untuk menangani gangguan kesehatan dari korban tindak kekerasan ini dapat lebih berperan dalam usaha diagnosis, kuratif atau bahkan rehabilitatif. Sehingga dalam suatu rumah sakit dibutuhkan tim yang dapat mengidentifikasi pasien perempuan dan anak – anak yang menjadi korban tindak kekerasan ini.
Berdasarkan hal tersebut, Tim Perlindungan Anak dan Perempuan (TPAP) di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung mengadakan Training Of Trainer (ToT) yang berlangsung selama 2 hari pada tanggal 5-6 Agustus 2016 bertempat di Gedung B Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.

Dalam sambutannya Direktur Medik dan Keperawatan Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo Dr. dr. Feti Karfiati, SpM(K), MKes berharap kegiatan TOT Perlindungan Anak dan Perempuan ini dapat memberikan pemahaman kepada peserta mengenai hak anak dan perempuan serta kebijakan mengenai perlindungan anak dan perempuan sehingga peserta dapat menyusun Standar Operasional Prosedur penanganan korban tindak kekerasan, khususnya bagi pasien Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.

HARI ANAK INDONESIA



Selain Hari Ayah dan juga Hari Ibu, Indonesia dan juga dunia memiliki hari besar dan penting yang disebut Hari Anak, tujuan ditetapkannya peringatan ini untuk menghargai hak hak kepada anak seluruh dunia, mengingat banyak sekali kasus-kasus kekerasan dan pelecehan yang selama ini terjadi pada anak-anak termasuk di negara kita Indonesia. Kasus-kasus mengerikan ini terus meningkat dalam setiap tahunnya, dan menjadi momok yang menakutkan bagi adik-adik serta anak kita. Untuk itu pada tahun ini Hari Anak Indonesia bertemakan “Akhiri Kekerasan pada Anak”.

Anak merupakan aset penting bagi sebuah bangsa, sehingga pendidikan dan pengasuhan yang diberikan harus mampu meningkatkan kualitas anak dimasa mendatang. Pendidikan harus dinomorsatukan, akan tetapi pola pendidikan yang diberikan harus mengarah pada potensi yang kita punyai. Artinya, bagaimana membangun nilai-nilai kerja keras, optimisme pada anak, bagaimana membangun karakter yang siap tahan banting serta berani bersaing. Selain pendidikan di bangku sekolah, aspek kesehatan sang anak juga sangat penting untuk menunjang semua hal itu.
Berikut adalah ciri-ciri anak sehat, tidak hanya dilihat dari segi fisik, namun segi psikis dan segi sosialisasi. Menurut Departemen Kesehatan RI ciri anak sehat ada 9, yaitu:
* Ciri anak sehat, ia akan tumbuh dengan baik,  yang dapat dilihat dari naiknya berat dan tinggi badan secara teratur dan proporsional.
* Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya.
* Tampak aktif atau gesit dan gembira.
* Mata bersih dan bersinar.
* Anak sehat nafsu makannya baik.
* Bibir dan lidah tampak segar.
* Pernapasan tidak berbau.
* Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering.
* Ciri anak sehat lainnya, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Secara sederhana, ciri anak sehat dilihat dari segi fisik, psikis dan sosialisasi adalah:
* Dilihat dari segi fisik ditandai dengan sehatnya badan dan pertumbuhan jasmani yang normal.
* Segi psikis, anak yang sehat itu jiwanya berkembang secara wajar, pikiran bertambah cerdas, perasaan  bertambah peka, kemauan bersosialisasi baik.
* Dari segi sosialisasi, anak tampak aktif, gesit, dan gembira serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
(sumber : http://promkes.depkes.go.id/2016/07/24/4872/)

Tuesday, November 24, 2015

UJI COBA PENDAFTARAN PASIEN LAMA VIA SMS

UJI COBA PENDAFTARAN PASIEN LAMA VIA SMS
PASIEN LAMA/KONTROL MELALUI SMS KE 08112001197 untuk PASIEN REGULER
Sebagai upaya peningkatan pelayanan terhadap pasien dan mengurangi waktu tunggu pasien, saat ini PMN RS Mata Cicendo sedang melakukan ujicoba pendaftaran PASIEN LAMA reguler melalui SMS. 

Prosedur yang dilakukan sebagai berikut:
1. SMS KE 081120011972. ketikkan:  DAFTAR(spasi)NO_REKAM_MEDIS(spasi)KODE_POLI(spasi)TANGGAL/BULAN/TAHUN

contoh   : DAFTAR 00213456 RET 07/09/2015

catatan :
- semua dalam huruf KAPITAL (BESAR)
- No Rekam Medis terdiri dari 8 digit
- Kode Poli sesuai dengan list kode (terlampir)
- Tanggal : 2 digit, Bulan 2 digit, Tahun 4 digit
DAFTAR KODE POLIKLINIK:
NO
POLIKLINIK
KODE_POLI
001
INFEKSI - IMUNOLOGI
EED
002
REFRAKSI
REF
003
LOW VISION
LV
004
LENSA KONTAK
LK
005
KBR
KBR
006
GLAUCOMA
GLAU
007
VITREORETINA
RET
008
NEURO OFTALMOLOGI
NO
009
PEDIATRIK OPTHALMOLOGI & STRABISMUS
POS
010
ROO
ROO
011
TUMOR
TUM
012
INSTALASI DIAGNOSTIK
DIAG
013
PENYAKIT DALAM
IPD
Bila Format SMS tidak sesuai dengan contoh diatas, maka pendaftaran tidak dapat dilakukan.  Balasan sms jg tergantung pada  komunikasi data dari operator telepon.
Tips: bila belum mendapat balasan sms untuk verifikasi, silakan dicoba sms beberapa kali.
3. SMS dilakukan paling lambat 1 (satu) hari sebelum waktu kontrol
4. Bila jawaban SMS telah diterima, tuliskan tanggal kontrol pada buku kontrol yang telah dibagikan (bagi yang belum akan diberikan)
5. SMS Jawaban jangan dihapus sebelum waktu kontrol. 
6. Datanglah  pada waktu kontrol (tanggal dan jam) sesuai yang telah ditetapkan pada jawaban SMS, lalu masukan kode verifikasi pada mesin antrian khusus pasien lama.
Terima kasih atas kerjasama dan perhatian semua pihak, hal ini sebagai upaya untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap pasien.

Thursday, February 27, 2014

DIABETES DAPAT MENIMBULKAN KEBUTAAN

Diabetes menimbulkan kebutaan?


Apakah diabetes menimbulkan gangguan pada mata?
Masalah kesehatan mata pada orang dengan diabetes merupakan akibat komplikasi diabetes hingga dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah atau bahkan kebutaan. Masalah kesehatan mata akibat komplikasi diabetes antara lain:
  1. Retinopati diabetika (kerusakan pada pembuluh darah di retina)
  2. Katarak-kekeruhan lensa mata berkembang pada usia lebih dini pada orang
    dengan diabetes.
  3. Glaucoma-peningkatan tekanan cairan di dalam mata
    yang menyebabkan kerusakan saraf optik dan kehilangan penglihatan.
    Seseorang dengan diabetes hampir dua kali lebih mungkin
    untuk mendapatkan glaukoma sebagai orang dewasa lainnya.

Apa yang dimaksud retinopati diabetika?
Retinopati diabetika adalah penyakit mata diabetes yang paling umum dan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa di Amerika. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perubahan dalam pembuluh darah retina.
Pada retinopati diabetika, pembuluh darah dapat membengkak dan timbul kebocoran seperti halnya yang terjadi pada organ lain di tubuh, yang diakibatkan oleh kadar gula darah yang tidak terkontrol. Akibatnya suplai nutrisi dan oksigen pada retina yang dituju oleh pembuluh darah tersebut terganggu. Kondisi kurangnya nutrisi dan oksigen memacu pertumbuhan pembuluh darah baru untuk memenuhi kebutuhannya. Pembuluh darah baru tersebut tumbuh pada permukaan retina tetapi strukturnya tidak sebaik pembuluh darah yang seharusnya yang mudah sekali pecah. Inilah awal bencana gangguan penglihatan dan kebutaan.
Seberat apa gangguan di mata akibat retinopati diabetika?
Ada 4 tahap kerusakan pembuluh darah pada retinopati diabetika yang terjadi secara berkelanjutan bila tidak ada upaya intervensi pencegahan.
  1. Retinopati diabetika non proliferatif ringan. Pada tahap awal ini terjadi mikroaneurisma, yaitu daerah kecil seperti balon pembengkakan dalam pembuluh darah kecil retina. Pembengkakan pembuluh darah dapat pecah dan menimbulkan perdarahan-perdarahan kecil. Pada tahap ringan area yang terkena masih sangat terbatas. Pada tahap ini belum terjadi gangguan penglihatan. Bila pada tahap ini sudah terdeteksi dan dilakukan pencegahan agar tidak berlanjut ke tahap selanjutnya, gangguan penglihatan dan kebutaan bisa dihindari. Jenis intervensi yang dibutuhkan pada tahap ini sangat sederhana, yaitu mengoptimalkan terapi medikamentosa dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan kadar lemak dalam darah.
  2. Retinopati diabetika non proliferatif sedang. Bila kondisi tahap 1 berjalan terus, Luas area retina yang terkena menjadi lebih besar tetapi masih kurang dari 4 quadran. Pada tahap ini sudah perlu pengawasan dokter ahli mata. Terapi yang optimal pada tahap 1 harus dilanjutkan.
  3. Retinopati diabetika non proliveratif berat. pembuluh darah yang terganggu dan tersumbat menjadi lebih banyak dan sudah meliputi area 4 quadran. Kondisi ini mengirimkan sinyal ke tubuh untuk menumbuhkan pembuluh darah baru. Pada tahap ini perlu dilakukan intervensi laser fotokoagulasi oleh dokter
  4. Retinopati proliferatif. Pada stadium lanjut ini, sinyal yang dikirim oleh retina untuk makanan memicu pertumbuhan pembuluh darah baru. Kondisi pembuluh darah yang baru adalah abnormal dan rapuh. Mereka tumbuh di sepanjang retina dan di sepanjang permukaan cairan vitreous yang mengisi bagian dalam mata. Pembuluh darah ini tidak menyebabkan gejala atau kehilangan penglihatan. Namun saat terjadi kebocoran darah akibat rapuhnya dinding pembuluh darah, darah akan mengganggu kejernihan cairan vitreus dan menimbulkan kehilangan penglihatan berat, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan. Pada tahap ini, terapi laser sudah menjadi keharusan dan kemungkinan besar dibutuhkan tindakan operasi untuk mencegah pemburukan kondisi. Optimalisasi pengaturan kadar gula darah, kadar lemak darah, dan tekanan darah harus terus dipantau.
Kapan terjadinya gangguan mata pada penderita diabetes?
Semua orang dengan diabetes – baik tipe 1 dan tipe 2 – memiliki risiko terjadinya retinopati diabetika.  25% penderita diabetes melitus tipe 1 mengalami retinopati diabetika proliferatif 15 tahun setelah diagnosis awal diabetes. Sedangkan sebanyak 40% penderita diabetes melitus tipe 2  mengalami retinopati diabetika saat 5 tahun setelah diagnosis awal diabetes. Itulah mengapa setiap orang dengan diabetes harus mendapatkan pemeriksaan mata dengan pupil lebar dan komprehensif setidaknya sekali setahun. Semakin lama seseorang memiliki diabetes, semakin besar kemungkinan dia akan mendapatkan retinopati diabetika. Antara 40 sampai 45 persen orang Amerika didiagnosis dengan diabetes memiliki beberapa tahap retinopati diabetika. Jika Anda memiliki retinopati diabetika, dokter anda dapat merekomendasikan pengobatan untuk membantu mencegah perkembangannya.
Selama kehamilan, retinopati diabetika mungkin menjadi masalah bagi wanita dengan diabetes. Untuk melindungi penglihatannya, setiap wanita hamil dengan diabetes harus melakukan pemeriksaan mata dengan pupil lebar dan komprehensif sesegera mungkin. Dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan tambahan selama kehamilan Anda.
Apa yang harus dilakukan untuk melindungi penglihatan dari kebutaan akibat diabetes?
  1.  Jika Anda adalah penderita diabetes, lakukanlah pemeriksaan mata dengan pupil lebar dan komprehensif setidaknya sekali setahun dan ingatlah Retinopati proliferatif dapat berkembang tanpa gejala. Pada stadium lanjut, Anda berada pada risiko tinggi untuk menjadi buta. Gangguan makula sebagai pusat penglihatan juga dapat berkembang tanpa gejala pada salah satu dari empat tahap retinopati diabetika. Bahkan anda dapat mengalami retinopati proliferatif dan gangguan makula secara bersama-sama dan masih memilik penglihatan yang baik-baik saja. Namun, Anda berada pada risiko tinggi terancam kebutaan kapan saja. Dokter ahli mata dapat mengetahui apakah Anda memiliki gangguan makula atau retinopati diabetika. Bila Anda melakukan deteksi dini dan pengobatan tepat waktu maka anda dapat mencegah kehilangan penglihatan. Jika Anda memiliki retinopati diabetika, Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan mata lebih sering. Orang-orang dengan retinopati proliferatif dapat mengurangi risiko kebutaan sebanyak 95 persen dengan penanganan yang tepat waktu dan perawatan tindak lanjut yang sesuai.
  2. Penelitian menunjukkan bahwa kontrol yang lebih baik terhadap kadar gula darah dapat memperlambat onset dan perkembangan retinopati. Orang-orang dengan diabetes yang kadar gula darahnya dijaga mendekati normal mungkin juga memiliki komplikasi organ lain yang jauh lebih sedikit. Kontrol yang lebih baik juga mengurangi kebutuhan untuk operasi laser untuk menjaga penglihatan. Melakukan kontrol gula darah mungkin tidak mudah bagi semua orang, termasuk beberapa pasien usia lanjut, anak-anak di bawah usia 13 tahun, atau orang-orang dengan penyakit jantung. Pastikan untuk meminta dokter Anda memberikan program pengendalian yang tepat bagi Anda.
  3. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa mengendalikan tekanan darah tinggi dan kolesterol dapat mengurangi resiko kehilangan penglihatan. Melakukan kontrol pada kedua pemeriksaan ini akan membantu kesehatan Anda secara keseluruhan serta membantu melindungi penglihatan Anda.

Bagaimana gejala yang timbul pada retinopati diabetika? Nantikan di artikel selanjutnya.
Sumber : ofkom.org (http://www.nei.nih.gov/health/diabetic/retinopathy.asp)

15 FAKTA MENARIK TENTANG MATA





1) Mata memiliki lebih dari 2 juta bagian yang bekerjasama untuk menghasilkan suatu persepsi
2) Rerata orang berkedip adalah 12 kali per menit sehingga terjadi sekitar 10.000 kedipan per hari
3) Mata dapat memproses 36.000 bit informasi setiap jam.
4) Hanya 1/6 bola mata terkena dunia luar, dan 1/6 nya adalah kornea
5) Bulu mata memiliki rentang hidup rata-rata 5 bulan.
6) bola mata dari manusia berat sekitar 28 gram dengan diameter dari depan-belakang sekitar 24 mm.
7) Mata Anda akan fokus pada hal-hal sekitar 50 per detik.
8) Sekitar setengah dari otak kita terlibat dalam proses penglihatan.
9)”Pemanasan” mata dalam mencapai potensi kerja maksimal sangat cepat dibandingkan organ lainnya, yaitu 24:7
10) Otot-otot eksternal yang menggerakkan mata adalah otot terkuat dalam tubuh manusia untuk pekerjaan yang harus mereka lakukan, yaitu 100 kali lebih kuat dari otot lainnya
11) Luka pada lapisan luar kornea akan sembuh dalam 48 jam
12) Bayi baru lahir tidak menghasilkan air mata walaupun menangis dengan suara keras
13) Setiap mata memiliki “area buta”, tetapi kita tidak menyadarinya karena kedua mata kita saling bekerjasama untuk mengisi “area buta” tersebut.
14) Setiap 5 menit terdapat 1 orang dewasa yang menjadi buta di seluruh dunia, dan setiap 1 menit terdapat 1 anak yang menjadi buta.
15) 80% kebutaan dapat dicegah dan diobati
(sumber : ofkom.org)

Thursday, December 5, 2013

PELAYANAN POLIKLINIK RUMAH SAKIT MATA CICENDO SABTU DAN MINGGU


Poliklinik paviliun mulai dirancang sejak tahun 1999 dan kemudian mulai membuka pelayanan pada bulan Mei 2001, adalah contoh sebuah inspirasi dan dedikasi dari para dokter spesialis mata di Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo untuk berkarya di tengah era baru pelayanan kesehatan mata, karena adanya perkembangan teknologi dan perilaku konsumen yang semakin berubah.
Masyarakat pengguna jasa tidak hanya mengharapkan pelayanan yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, tetapi juga pasien sebagai konsumen, telah memiliki ekspektasi yang lebih besar daripada sebelumnya.
Menyambut tuntutan tersebut maka saat ini telah dibuka  POLIKLINIK SABTU dan POLIKLINIK MINGGU di poliklinik Paviliun.  Pelayanan ini diwujudukan salah satunya karena banyak pengunjung yang sibuk untuk memeriksakan kesehatan matanya di hari kerja. Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo senantiasa berusaha mengantisipasi setiap perubahan tuntutan pelayanan kesehatan mata, kepuasan pasien dan kebutuhan pasien tehadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Demi peningkatan kualitas pelayanan kami, agar kiranya berpartisipasi dalam polling di website kami atau memberikan saran tertulis ketika bekunjung.

Sunday, September 29, 2013

PROGRAM EDUMATA RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG


Dibuka Pelayanan Hari Minggu di Poliklinik Paviliun Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo Bandung

Dibuka Pelayanan Hari Minggu di Poliklinik Paviliun Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo BandungPDFCetakE-mail
Poliklinik paviliun mulai dirancang sejak tahun 1999 dan kemudian mulai membuka pelayanan pada bulan Mei 2001, adalah contoh sebuah inspirasi dan dedikasi dari para dokter spesialis mata di Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo untuk berkarya di tengah era baru pelayanan kesehatan mata, karena adanya perkembangan teknologi dan perilaku konsumen yang semakin berubah.
Masyarakat pengguna jasa tidak hanya mengharapkan pelayanan yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, tetapi juga pasien sebagai konsumen, telah memiliki ekspektasi yang lebih besar daripada sebelumnya.
Menyambut tuntutan tersebut maka saat ini telah dibuka jadwal pelayanan baru pada hari Minggu di poliklinik Paviliun. Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo senantiasa berusaha mengantisipasi setiap perubahan tuntutan pelayanan kesehatan mata, kepuasan pasien dan kebutuhan pasien tehadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Wednesday, August 21, 2013

KAPAN TAJAM PENGLIHATAN ANAK DIPERKSA?

Kacamata pada Anak Kapan Tajam Penglihatan Anak Diperiksa?
Penglihatan anak sudah menjadi sempurna setelah anak berumur 3 tahun. Jadi pemeriksaan tajam penglihatan anak dapat dilakukan sejak umur 3 tahun terutama bila ada kelainan yang tampak, keluarga memakai kacamata. Tidak perlu menunggu anak dapat membaca.

Kapan Anak Mulai Boleh Memakai Kacamata?
Segera setelah dianjurkan memakai kacamata oleh dokter mata.

Kapan Anak Memakai Kacamata Harus Kontrol?
Pada anak < 12 tahun sudah memakai kacamata, dianjurkan kontrol setiap 6 bulan, dan bagi anak yang lebih besar bisa setiap tahun kontrol.

Ada Berapa Macam Kelainan yang Harus Memakai Kacamata?
Miopia: kacamata minus, rabun jauh. Anak jelas melihat dekat dan kabur melihat jauh.
Hipermetropia: kacamata plus, rabun dekat. Anak kabur bila melihat dekat dan jauh, dengan keluhan cepat lelah kalau baca dekat.
Silinder: keadaan dimana lengkung kornea horisontal mempunyai jari-jari tidak sama dengan lengkung kornea vertikal, sehingga bayangan satu titik terlihat sebagai garis. Lihat tulisan seperti fotokopi yang jelek. Cepat lelah bila membaca dekat.
Presbiopia: kesukaran membaca dekat pada orang berumur lebih dari 40 tahun.

Adakah Obat untuk Kelainan Kacamata?
Tidak ada, kecuali memakai kacamata. Kacamata bukan obat untuk menghilangkan, mengurangi, menghambat penambahan minus/plusnya. Kacamata hanya alat bantu supaya anak melihat jauh dan dekat dengan jelas. Kalau minus/plusnya berubah maka kacamata harus diganti dengan ukuran yang sesuai.

Bagaimana Tanda-tanda Anak dengan Kelainan Kacamata?
Melihat TV harus selalu dalam jarak sangat dekat.
Membaca buku pada jarak sangat dekat.
Melihat jauh dengan mata memicing, atau kepala miring.
Ada juling ke arah dalam/luar.

Apakah yang Disebut dengan Mata Malas?
Mata yang terlambat memakai kacamata, retina matanya tidak terlatih maka penglihatannya tetap tidak baik walau pun sudah memakai kacamata , lensa kontak atau operasi. Mata malas memerlukan latihan yang lama dan sabar dari orang tua dan anaknya.

Anjuran
Anak-anak yang harus berkacamata jangan merasa malu/rendah diri.
Orang tua/guru harus membantu anak-anak supaya mereka mau berkacamata.
Bagi anak kurang dari 7 tahun, bermain PS atau komputer sebaiknya tidak lebih dari 1 jam sehari.
Mohon para guru menasehati murid-murid agar tidak menertawakan kawannya yang harus berkacamata.
Sesudah belajar/menonton TV/menggunakan komputer selama 1 jam, sebaiknya istirahatkan mata selama 10 - 15 menit.

LASIK CENTER PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO















Instalasi Lasik dan Laser Terapi
Lasik Center Cicendo, memiliki ruangan serta studio lasik yang representatif dan modern. Dengan ditunjang oleh peralatan Mesin Lasik serta peralatan Laser terapi (Argon dan Yag) yang mutakhir.

Saturday, September 22, 2012

FASILITAS LAIN RUMAH SAKIT MATA CICENDO


AMBULANS
Untuk keperluan, kenyamanan serta keamanan pasien tersedia Ambulans yang representatif yang siap setiap saat selama 24 jam.










PELAYANAN PENUNJANG NON MEDIS
Aula, asrama, kantin, wartel/kiospon, koperasi, area parkir, dan mesjid.








POLIKLINIK PAVILIUN RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

Poliklinik Paviliun
Mempunyai 6 ruang pemeriksaan, dimana pasien dapat lebih nyaman dan dapat memilih dokter yang dikehendaki.

INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

Instalasi Rawat 
Memiliki 104 tempat tidur, dengan klasifikasi sebagai berikut :
Paviliun : 4 tempat tidur
Kelas I : 12 tempat tidur
Kelas II : 28 tempat tidur
Kelas III : 60 tempat tidur

 

PEMERIKSAAN ELEKTROMEDIK DIAGNOSTIK DI RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

Pemeriksaan Elektromedik Diagnostik
  1. Refraktometri
  2. Non kontak tonometri
  3. Synopthopore
  4. Keratometri
  5. USG
  6. Biometri
  7. Foto fundus
  8. Fundus Fluorescein Angiography (FFA)
  9. Laser Argon
  10. Yag Laser
  11. Electro Retinography (ERG)
  12. Electro Cardiography (EKG)
  13. Humphrey Perimetri
  14. Octopuss Perimetri
  15. Goldman Perimetri

TARIF RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

INFORMASI TEMPAT TIDUR:
http://www.cicendoeyehospital.org/index.php/informasi-pasien/informasi-tempat-tidur.html

Tarif
 http://www.cicendoeyehospital.org/index.php/informasi-pasien/tarif.html      

Tarif Lasik
http://www.cicendoeyehospital.org/index.php/lasik.html                   

Jadwal Praktek
http://www.cicendoeyehospital.org/index.php/informasi-pasien/jadwal-praktek.html

PERALATAN MEDIS RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

Peralatan Medis
Instalasi Elektro - Diagnostik dan Radiologi
Memiliki alat dari pemeriksaan sederhana mata sampai dengan alat canggih yang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang paling mutakhir diantaranya :
  • Optical Coherence Tomography
  • Fundus Fluorescein Angiography (FFA)
  • Non Contact Tonometri (NCT)
  • Electroretinography (ERG)
  • Perimeter Humphrey, Octopus, Goldman
  • Laser Nd-Yag, Laser Argon
  • Foto Fundus
  • Biometri
  • Refraktometri
  • Keratometri
Instalasi Farmasi
Melakukan pelayanan Apotek Khusus Mata yang buka selama 24 jam
Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium)
Melakukan pemeriksaan untuk menunjang keakuratan diagnosa penyakit mata selama 24 jam selain pemeriksaan laboratorium umum lainnya.
Instalasi Optik
Melayani pemeriksaan dan penyediaan kacamata dan lensa kontak.

TENAGA MEDIS RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

Tenaga Medis
Bagian : Infeksi dan Imunologi
Ketua : Dr. Bambang Susetio, SpM
Anggota :
  1. Dr Sutarya Enus, SpM, MKes., MM
  2. Dr. Hikmat Wangsaatmadja, SpM, MKes., MM
  3. Dr Rikaline Panjaitan, SpM
  4. Dr. Susi Heryanti, SpM
  5. Dr. Erna Tjahjaningtyas, SpM

Bagian : Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus
Ketua : Dr. Feti Karfiati M, SpM, MKes.
Anggota :
  1. Dr. Irawati Irfani , SpM
  2. Dr. Mayasari Wahyu, SpM, MKes.
  3. Dr. Pandji Akbar, SpM


Bagian : Refraksi, Low Vision, dan Lensa Kontak
Ketua : Dr. Karmelita Satari, SpM
Anggota :
  1. Dr. Susanti Natalia S, SpM, MKes.


Bagian : Glaukoma
Ketua : Dr. Andika Prahasta, SpM, MKes
Anggota :
  1. Dr. Elsa Gustianty, SpM


Bagian : Katarak dan Bedah Refraktif
Ketua : Prof. DR. Dr. Gantira Natadisastra, SpM
Anggota :
  1. Dr. Loekman Prawirakoesoema, SpM
  2. Dr. Izar Aziz , SpM
  3. Dr. Budiman, SpM, MKes.
  4. Dr. Andrew Maximilian, SpM, MKes.


Bagian : Retina
Ketua : Dr. Iwan Sovani, SpM, MKes., MM
Anggota :
  1. Dr. Arief Sjamsulaksan, SpM, MKes., MM
  2. Dr. Erwin Iskandar, SpM


Bagian : Rekonstruksi dan Tumor
Ketua : Dr. Suharianti Soediro, SpM, MKes
Anggota :
  1. Dr. M. Kautsar Boesorie, SpM, MM
  2. Dr. M. Rinaldi Dahlan, SpM
  3. Dr. Angga Kartiwa, SpM, MKes.
  4. Dr. Shanti F. Boisoirie, SpM, MKes.


Bagian : Neuro Oftamologi
Ketua : Dr. Bambang Setiohadji, SpM, MKes.
Anggota :
1. Dr. Antonia Kartika, SpM

Bagian : Umum dan Penunjang Mata

Ketua : Dr. Taufik Hidayat, SpAn., MKes.
Anggota :
  1. Dr. Rafiq Boesoirie, SpAn.
  2. Dr. S.F. Keswardini, SpPK


Bagian : Oftamologi Komunitas
Ketua : Dr. Syumarti, SpM, MSc. CEH
Anggota :
  1. DR. Dr. Farida Sirlan, SpM
  2. Dr. Bambang Setiohadji, SpM, MKes.
  3. Dr. Nina Ratnaningsih, SpM, MSc.
  4. Dr. Mayang Rini, SpM, MSc. CEH
  5. Dr. Aldiana Halim, SpM

INFORMASI LASIK RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG


INFORMASI TEMPAT TIDUR:
http://www.cicendoeyehospital.org/index.php/informasi-pasien/informasi-tempat-tidur.html

Tarif
 http://www.cicendoeyehospital.org/index.php/informasi-pasien/tarif.html      

Tarif Lasik
http://www.cicendoeyehospital.org/index.php/lasik.html                   

Jadwal Praktek
http://www.cicendoeyehospital.org/index.php/informasi-pasien/jadwal-praktek.html